TU7UA | Makassar — Minggu, 27 Juli 2025, menjadi hari yang membanggakan bagi ibu-ibu Komunitas Anak Pelangi (K-apel) Lorong Daeng Jakking, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Mereka berhasil memanen hasil produksi Nata De Coco, buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerah dalam program pemberdayaan ekonomi keluarga yang mereka jalani. Panen raya ini bukan hanya sekadar panen hasil pertanian, melainkan juga panen harapan dan kemandirian.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang dijalankan K-apel dengan pendampingan dari tim Econatural. Keberhasilan ini mendapat apresiasi tinggi dari Lurah Parang Tambung, Andi Anugerah Tenri Esa, yang hadir langsung dalam acara panen. Beliau menyampaikan kekagumannya atas semangat dan kemandirian para ibu-ibu K-apel. “Ini adalah bukti nyata bahwa lorong bukan hanya ruang tinggal, tapi juga ruang tumbuh,” ujarnya, menegaskan potensi ekonomi baru yang tercipta di Lorong Daeng Jakking, pusat kegiatan K-apel.
Rahman Rumaday, Founder K-apel yang akrab disapa Bang Maman, turut hadir dan menyampaikan bahwa panen Nata De Coco ini merupakan bagian dari upaya K-apel untuk terus mencari peluang dan kolaborasi dalam memperkuat peran ibu-ibu dalam gerakan literasi pangan dan ekonomi keluarga. Inisiatif ini mencerminkan komitmen K-apel dalam memberdayakan masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga.
Suriati Tubi, Ketua K-apel, mengungkapkan rasa bangga dan haru atas pencapaian ini. “Kami memulai dari nol, belajar bersama, dan kini sudah bisa panen,” ujarnya, menekankan proses panjang dan kerja keras yang telah dilalui para ibu-ibu. Baginya, panen Nata De Coco ini bukan hanya tentang hasil produksi, tetapi juga tentang semangat untuk terus tumbuh, berbagi, dan mandiri. Kisah sukses ini menginspirasi dan menunjukkan bahwa dengan kerja sama, ketekunan, dan dukungan yang tepat, kemandirian ekonomi dapat dicapai.
Keberhasilan panen Nata De Coco K-apel di Lorong Daeng Jakking menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Ini bukan hanya tentang peningkatan ekonomi keluarga, tetapi juga tentang peningkatan kapasitas, pengembangan keterampilan, dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan masyarakat. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi komunitas-komunitas lain untuk mengembangkan potensi lokal dan mewujudkan kemandirian ekonomi.