TU7UA | Makassar — Seleksi Festival Lomba Seni dan Sastra Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), dan Lomba Keterampilan Siswa (LKS) Disabilitas untuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) wilayah 2 Makassar, yang digelar pada Selasa (27/5/2025), bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga sebuah perayaan atas potensi luar biasa anak-anak berkebutuhan khusus.
Sebanyak 70 peserta dari 10 Sekolah Luar Biasa (SLB) se-wilayah 2 Makassar berpartisipasi dalam acara yang dipusatkan di SLBN 2 Bulurokeng Makassar.
Pesan Kepala Bidang Pendidikan/Layanan Khusus Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Sari Diana Muallim, yang mewakili Kepala Dinas, untuk menjunjung tinggi objektivitas dalam penilaian, menunjukkan komitmen untuk memastikan proses seleksi yang adil dan transparan.
Harapan untuk memilih peserta terbaik yang akan mewakili MKKS wilayah 2 di tingkat provinsi pada 16 Juni 2025 mendatang, menunjukkan pentingnya ajang ini sebagai batu loncatan bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Sambutan Ketua MKKS wilayah 2, Jamaluddin, S.Pd., M.Pd, yang mengutip pernyataan Martin Luther King Jr, “Jika kamu tidak bisa terbang maka berlarilah, jika kamu tak bisa berlari maka berjalanlah, jika kamu tak bisa berjalan maka merangkaklah,” merupakan pengingat akan pentingnya upaya maksimal dalam meningkatkan kompetensi dan kemandirian anak-anak berkebutuhan khusus.
Pesan tersebut agar peserta bergembira dan menikmati proses perlombaan, menunjukkan bahwa ajang ini juga bertujuan untuk membangun kepercayaan diri dan semangat juang para siswa.
Apresiasi dari Zubaidah Nurdah, perwakilan Cabang Dinas wilayah 1 Makassar, terhadap penampilan Nathania Evelyne, siswi kelas 2 SDSLB YAPTI yang membawakan lagu “Melukis Senja” dengan memukau, menunjukkan betapa besar potensi yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus.
Penampilan Nathania yang mampu membuat merinding para tamu undangan, menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai prestasi.
Seleksi FLS2N, O2SN, dan LKS Disabilitas MKKS Wilayah 2 Makassar ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan inklusif.
Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi bagi masyarakat.
Semoga ajang ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak Indonesia untuk meraih prestasi.
Lebih dari itu, acara ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.